Ibuku Seorang Wanita Karir Hebat

 

Seorang Ibu adalah sosok yang sering dibanggakan dan sangat dihormati oleh anak. Tidak terkecuali ibu dari enam anak ini yang lahir pada 19 Maret 1972. Beliau yang bernama lengkap Muhkliyanti ini lahir di Jakarta, 19 Maret 1972. 

Ia adalah wanita yang berpendidikan, ia mengenyam pendidikan dasar di SDN Dukuh 03, SMPN 49 Jakarta dan berakhir setelah lulus dari Sekolah Keperawatan Polri. 

Setelah tamat sekolah tanpa berfikir panjang ia langsung bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Polri. Kini dia tinggal di Asrama Polri Ciracas RT09/RW05 Kecamatan Ciracas, Kalurahan Rambutan.

Pada tahun 1993 ia bertemu dengan pujaan hatinya dan memutuskan untuk menikah dengan Daryanto (suaminya sekarang) yang kini mereka memiliki enam orang anak. Ketulusan menjalankan pekerjaan sebagai perawat membuat ia bisa menyekolahkan ke enam anaknya. Ke enam anaknya bisa bersekolah hingga sarjana. 

Dimulai dari anak pertamanya lalu anak keduanya, anak ketiganya dan seterusnya yangv silih berganti lulus dari SD, SMP, SMA hingga Kuliah. Hal ini membuktikan bahwa tidak hanya orang-orang tertentu yang bisa bersekolah, namun karena keuletan dia maka anak-anaknya bisa mengenyam pendidikan tersebut.

Kehidupannya yang sekarang sebagai perawat dilakukan hanya demi membiayai anak-anaknya bersekolah agar anak-anaknya lebih baik dari dirinya. Apapun akan dia lakukan untuk menyekolahkan anak-anaknya. Meski dia mengakui bahwa yang dilakukannya tidak lain untuk membantu suaminya.

Dalam menjalani kehidupannya, disela-sela waktu luangnya, dia memiliki banyak sekali kegiatan aktif baik di RT maupun RW. Kegiatan-kegiatan yang diikuti diantaranya sebagai kader POSIANDU, sebagai bendahara PKK, hingga membantu sang suami sebagai ketua RT. 

Meski banyak sekali kegiatan yang diikuti dan belum ada penghargaan yang didapatnya dia merasa senang dengan apa yang dia jalani. Dia beranggapan waktunya tidak hanya untuk bekerja, namun memiliki kegiatan lain untuk menambah wawasan.

Selain memiliki kegiatan lain diluar rumah dia juga tidak melupakan kewajibannya sebagai seorang ibu yang wajib membimbing anak-anaknya di rumah. Dia paling menekankan kedisiplinan waktu-waktu shalat, sekolah, mengaji dan sebagainya. Hal ini dilakukannya karena dia menganggap bahwa ilmu dunia itu harus seimbang dengan ilmu akhirat. 

Selain membimbingnya di rumah, karena keterbatasannya menguasai pelajaran sekarang dia pun tidak kehabisan akal. Salah satunya memasukkan anak-anaknya mengikuti les di luar sekolah. Hal ini sangat dianjurkannya karena ingin melihat anak-anaknya sukses.

Meski kegiatannya di rumah sangat banyak setiap minggu sekali dia selalu rajin menasehati anak-anaknya, baik memberi motivasi, memberi saran, kritik dan sebagainya. Kini dia memasuki usia 50 tahun lebih, namun keikutsertaannya di beberapa kelompok sosial masih dijalaninya. Dia beranggapan bahwa dengan mengikuti kelompok-kelompok tersebut dirinya bisa mudah untuk bersosialisasi baik dalam lingkup sempit maupun dalam lingkup luas.

Seperti tak kenal lelah, ibu yang merupakan wanita karir itu tetap menyempatkan dirinya untuk memasak makanan kesukaan keluarga. Ia sangat pandai memasak, segala macam jenis hidangan bisa ia buat. Dengan berbekal resep turun temurun dari orang tuanya yakni nenek, apapun yang ia masak terasa lezat. 

Tak hanya memasak, ia juga pandai menjahit dan membuat kerajinan. Semua itu ia lakukan karena menurutnya perempuan harus bisa melakukan segalanya untuk anaknya tersayang.

Dari hasil bekerja sebagai perawat, ia mampu membeli sebuah rumah dan memberikan sedikit bantuan modal-modal usaha kepada saudaranya. Dari hasil jerih payahnya tersebut dia juga dapat membantu suaminya untuk membiayai kehidupan keluarga dan menyekolahkan keenam anaknya. Ia juga mampu membeli apapun yang ia mau dengan uangnya sendiri.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama